Alhamdulillah, tepat di Hari Pendidikan kemarin (02 Mei 2019) telah berlangsung acara wisuda santri ke-24. Acara wisuda sudah menjadi program tahunan pesantren yang mempunyai visi utama untuk memberikan apresiasi kepada para santri yang sudah menghabiskan sebagian masa remaja mereka untuk menimba ilmu di pesantren. Ya, mereka yang sudah rela terpisah untuk sementara waktu dari orang tua serta memiliki disiplin yang tinggi selama tinggal di pesantren.
Sehari sebelumnya (01 Mei 2019), para santri ini mengikuti acara yudisium sebagai bentuk pengukuhan bahwa mereka telah menyelesaikan masa pendidikan di pesantren dan layak untuk diwisuda.Mengapa demikian? Karena, ada beberapa santri yang dinyatakan tidak lulus dalam proses penilaian wisuda dan santri tersebut tidak berhak mengikuti wisuda.
Wisuda santri kemarin benar-benar terasa sakral dan berbeda. Hadir beberapa tamu undangan yang turut melepas serta mendo’akan para santri, diantaranya: Habib Umar sebagai penceramah, Bupati Sidoarjo, serta Kepala Dinas Pendidikan Sidoarjo. Acara diawali dengan kemeriahan irama marching band yang dibawakan sangat menawan oleh grup Kinanah. Selain itu, turut hadir sebagai pengisi acara: Qori’ juara 1 MTQ Mahasiswa tingkat ASEAN di Malaysia, Dwi MQ sebagai bintang tamu yang semakin menambah manisnya acara. Berikut cuplikan isi sambutan Bupati, Pesan dan Nasihat Bapak Pengasuh, serta Ceramah Agama oleh Habib Umar.
Bupati Sidoarjo:
1. Ucapan apresiasi kepada Pesantren yang sudah membantu dalam upaya mencerdaskan kehidupan anak bangsa
2. Ucapan selamat kepada para santri yang sudah menempuh pendidikan di pesantren. Para santri harus bangga menyandang gelar alumni pesantren
3. Para santri harus terus berkreasi, berinovasi, karena bangsa ini sedang membutuhkan pemuda yang mempunyai bekal agama serta berilmu pengetahuan tinggi
Pesan dan Nasihat Bapak Pengasuh:
1. Ucapan terimakasih kepada para walisantri yang sudah mempercayakan pendidikan kepada pesantren
2. Para santri tidak hanya mengikuti pembelajaran di dalam kelas, tapi juga pelajaran di luar kelas yang dikemas dalam 7 kewajiban santri yang terus dijalankan secara istiqomah setiap hari
3. Bahwa para alumni Pesantren Modern Al Amanah sedang ditunggu oleh beberapa pesantren di Jawa dan luar Jawa. Maka, tahun ini alumni Madrasah Aliyah terutama yang mengikuti program Sanggar Tahfidz Entrepreneur akan ditempatkan di beberapa pesantren di Riau, Lombok, dan Wonosalam. Beberapa yang lain ditempatkan di bidang industri sebagai wujud kuliah nyata mereka.
Habib Umar:
1. Penting bagi seseorang untuk memilih pendidikan terbaik yang mengutamakan agama dan al qur’an. Seperti halnya kisah Nabi Musa, bagaimana Allah begitu indah membuat skenario Nabi Musa dikirim ke rumah raja Fir’aun yang saat itu justru sedang anti bayi laki-laki. Tapi Nabi Musa justru selamat dan menjadi “obat” di tengah kedzaliman raja Fir’aun. Ini karena Nabi Musa dididik oleh seorang ibu yang sholihah, ahli ibadah. Maka, pesantren layaknya seorang ibu yang memberikan sentuhan pendidikan agama kepada para santri agar santri ini kelak mampu menjadi obat di tengah-tengah masyarakat. Tidak hanya menjadi seorang yang baik tapi juga orang yang mampu memperbaiki keadaan.
2. Rasa iri, dengki sudah menjadi sifat dasar manusia. Seperti yang dikisahkan dalam al qur’an tentang bagaimana rasa iri dan dengkinya saudara-saudara nabi Yusuf yang tega membohongi ayahnya karena mereka iri terhadap nabi Yusuf. Maka, sebisa mungkin kita harus menghindari sifat tersebut.
3. Muliakanlah para guru yang sudah mendidik kita, karena disitulah letak keberkahan ilmu.
4. Semua masalah sejatinya bisa diatasi atau dijawab dengan keimanan kepada Allah.
Akhirnya, di penghujung acara Habib Umar menutup ceramah beliau dengan do’a. Seluruh tamu undangan pun tidak ada yang beranjak dari tempat duduk hingga acara usai.
Liputan selengkapnya tentang Wisuda Santri XXIV bisa dinikmati di channel Youtube al Amanah Junwangi TV [AJTV]