Info Terbaru
Thursday, 21 Aug 2025
  • Vlog Ramadhan Pengasuh Tersedia Pada Kanal Youtube Santri Kita
28 July 2025

Jika Mampu Makan Dua Kali Sehari, Mengapa Berlebih ?

Monday, 28 July 2025 Kategori : Oase

Beberapa bulan ke belakang antara Juli-September 2024, rakyat Indonesia sedang ramai membicarakan gaya hidup salah satu anak dari pemimpin negeri. Diberitakan bahwa anak tersebut melakukan perjalanan menggunakan jet pribadi bersama istrinya. Ditambah, sang istri pun mengenakan aksesoris seperti tas dan sepatu yang ‘dinilai’ mahal. Sontak, rakyat Indonesia menjadi geram karena sang pemimpin negeri sendiri telah menyuarakan dan mengimbau kepada aparatur negaranya untuk menerapkan hidup yang jauh dari kesan mewah atau menjalani hidup sederhana. Konsep hidup sederhana ini sebenarnya bukan permasalahan yang harus dibahas secara nasional. akan tetapi, lebih kepada kehidupan pribadi yang harus dijalani masing-masing individu untuk individu itu sendiri. 

Sebagai orang Islam, Bukankah kita sudah mendapat contoh yang nyata tentang hidup sederhana dari Rasulullah SAW. Rasulullah SAW merupakan pribadi yang memiliki kesederhanaan dalam kehidupan sehari-harinya. Meskipun beliau seorang pemimpin umat Islam dan kedudukannya melebihi seorang raja, tetapi kehidupan beliau sangatlah sederhana.

Gambaran kesederhanaan Rasulullah dapat kita gali dari salah satu hadis nabi yang diriwayatkan oleh Aisyah Ra. Disebutkan dalam hadis tersebut bahwa tempat tidur beliau tidak berasal dari kapas yang lembut, melainkan dari kulit binatang yang berisi serbuk kurma “… sesungguhnya hamparan tempat tidur Rasulullah terdiri atas kulit binatang, sedang isinya adalah sabut kurma.” (HR Tirmidzi). Masya Allah, betapa Rasulullah telah memberikan kita contoh yang nyata.

Memang, saat ini kita tidak harus tidur beralaskan kulit binatang seperti zaman Rasulullah untuk menjalani kehidupan sederhana. Namun, kita bisa tidur dengan tenang dan alas yang nyaman yang kita punya saat ini itulah yang disebut sederhana. Seorang ulama, filsuf Islam dan sastrawan Indonesia, Prof. Dr .H. Abdul Malik Karim Amrullah atau Buya Hamka menyampaikan dalam bukunya yang berjudul “Falsafah Hidup” bahwa salah satu yang membuat seseorang menjadi tidak sederhana adalah sifat gengsi. Gengsi itulah yang akhirnya membuat kehidupan keuangan seseorang menjadi berantakan. Dalam buku tersebut, Buya Hamka juga menganalogikan sederhana yaitu “Dapat makan dua kali sehari, pakaian dua pesalinan, rumah yang cukup udaranya untuk tempat diam, dapat mengisap udara dan bergerak, kita sudah dapat hidup. Cuma nafsu jugalah yang meminta lebih dari itu, sehingga di dalam memenuhi keperluan hidup, kerap kali manusia lupa akan kesederhanaan.” Berdasarkan analogi tersebut, sudahkan kita menerapkan kesederhanaan dengan merasa ‘cukup’ dengan apa yang kita punya sekarang ? Coba renungkan!

Hidup sederhana pada kenyataannya telah menjadi sebuah perintah sejak ribuan tahun yang lalu, sejak diturunkannya Al-Qur’an. Pada surat Al-Isra ayat 29 disebutkan “Dan janganlah kamu jadikan tanganmu terbelenggu pada lehermu dan janganlah kamu terlalu mengulurkannya karena itu kamu menjadi tercela dan menyesal.” Mengutip dari situs nuonline.com ayat ini menafsirkan bahwa yang dimaksud tangan terbelenggu adalah janganlah enggan memberikan bantuan kepada orang lain yang membutuhkan atau larangan berbuat kikir. Sedangkan mengulurkan tangan berarti melarang orang berlaku boros dalam membelanjakan harta, sehingga melebihi kemampuan yang dimilikinya. Maka, hidup sederhana adalah hidup dengan berhemat, tidak boros, dan mendahulukan kepentingan pokok. Perintah sederhana ini, tidak hanya dapat kita praktikkan dalam keseharian saja, bahkan Al-Qur’an mengatur untuk hidup sederhana dalam menginfakkan atau menyedekahkan harta kita. Dalam surat Al-Furqan ayat 67 disebutkan bahwa hidup sederhana adalah di antara tidak berlebihan dan tidak terlalu pelit, “Dan orang-orang yang baik adalah apabila menyalurkan (hartanya), maka ia tidak berlebihan dan tidak terlalu pelit. Dan adalah (pembelanjaan itu) di antara kedua itulah yang baik.” Bagaimana dengan kita, hidup sederhana manakah yang sudah kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari ?