Info Terbaru
Wednesday, 09 Jul 2025
  • Vlog Ramadhan Pengasuh Tersedia Pada Kanal Youtube Santri Kita

Dari Alumni untuk Alumni: Menjadi Pengusaha Butuh Mental yang Kuat

Bisnis minuman kini menjadi salah satu usaha menjanjikan. Selain mudah dimulai, potensi omzetnya sangat besar, bahkan bisa mencapai jutaan rupiah per hari. Namun, keberhasilan dalam usaha ini tidak datang begitu saja. Dibutuhkan ide kreatif, strategi matang, dan mental baja untuk menjalaninya.

Salah satu kisah inspiratif datang dari alumni Pesantren Modern Al-Amanah. Dialah akhi Moch. Lutfir Rohman, M.E.I., pemilik brand minuman susu aneka rasa bernama Labna. Dengan kerja keras dan semangat pantang menyerah, ia membuktikan bahwa mimpi membangun bisnis dari nol bisa menjadi kenyataan. Produk Labna yang awalnya dijual di satu lokasi, kini telah memiliki dua cabang: di Sidoarjo dan Surabaya.

Profil Singkat Pemilik “Labna”

Ustaz Lutfi, sapaan akrabnya, adalah guru di SMP Bilingual Terpadu 2 (Bilie) dan juga pelaku usaha di bidang kuliner. Ia berasal dari keluarga pengusaha dan menamatkan pendidikan S1 di UIN Sunan Ampel Surabaya pada 2013, lalu melanjutkan S2 di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, dan lulus tahun 2016. Ia menikah dengan Ukhti Eni Ernawati, sesama alumni Al-Amanah yang kini mengajar di MA BIMA.

Alumni tahun 2006 ini sempat melanjutkan pendidikan ke pesantren salafiyah di PP Queen Al-Falah, Ploso-Kediri. Kini, ia tetap aktif mengajar di bawah Yayasan Pesantren Modern Al-Amanah dan terlibat dalam organisasi keagamaan. Ia pernah menjabat sebagai Ketua Rijalul Ansor PAC Taman, lalu Bendahara Lazisnu MWCNU Taman, dan kini menjadi Wakil Bendahara Rijalul Ansor PC Sidoarjo.

Bagi ayah dua anak ini, wirausaha dan pengabdian adalah dua hal yang saling melengkapi. Menurutnya, keduanya membawa keberkahan jika dijalani dengan ikhlas dan penuh kesungguhan.

Jatuh Bangun Merintis Usaha

Membangun usaha tentu bukan perkara mudah. Perjalanan Ustaz Lutfi dimulai pada tahun 2016, setelah menikah dan memberanikan diri terjun ke dunia bisnis. Usaha pertama yang dirintis bersama istri adalah membuka toko pakaian di Pasar Tingkat, Krian. Saat itu, bisnis pakaian sedang ramai sebelum berkembangnya platform penjualan daring. Omzetnya bisa mencapai belasan hingga puluhan juta rupiah, terutama menjelang Lebaran. Namun, bisnis ini tidak bertahan lama karena kurangnya pengawasan akibat kesibukan mengajar. Akhirnya, ruko tersebut disewakan kepada pihak lain.

Tak menyerah, pada tahun 2018 Ustaz Lutfi dan istrinya mencoba usaha kuliner dengan membuka lapak “Pisang D’Licious” di Desa Kramat Jegu, yang menyajikan olahan pisang kekinian dengan aneka topping. Usaha ini berkembang pesat seiring kemunculan layanan seperti GoFood dan GrabFood. Omzet bulanannya kembali tinggi, dan pada tahun kedua mereka membuka cabang di Wonoayu. Sayangnya, pandemi COVID-19 pada 2021 membuat usaha ini terpaksa ditutup.

Lahirnya Brand “Labna”

Kecintaan terhadap dunia kuliner dan semangat menciptakan sesuatu yang unik menjadi awal dari lahirnya ide usaha baru. Menurut Ustaz Lutfi, banyak ide kreatif dalam bisnisnya berasal dari sang istri, termasuk nama “Pisang D’Licious” dan “Labna – Everyday Milk”. Nama tersebut kemudian dikembangkan menjadi produk susu dengan berbagai varian rasa dan sentuhan inovatif. 

Brand “Labna” dirintis pada 5 Januari 2025. Pada awalnya, selain menjual susu murni aneka rasa, Ustaz Lutfi juga menggandeng brand “Dimsum Incipono” dan menciptakan kolaborasi bernama “Dimsoe”, gabungan dari dimsum dan susu. Setelah lima bulan berjalan, beliau mendirikan badan usaha berbentuk CV dengan nama “CV Lumintu Berkah Abadan” agar dapat mengikuti berbagai event UMKM yang diselenggarakan oleh pemerintah. Pada bulan Mei 2025, Labna juga menjadi sponsor dalam ajang Pemilihan Duta Antinarkoba di Pemkot Sidoarjo, dengan membagikan produk susu kepada para finalis serta meramaikan stand UMKM pada acara tersebut. 

Saat ini, Labna mulai berekspansi ke menu-menu premium dengan racikan susu spesial hasil kolaborasi bersama mantan barista dari salah satu kafe terkenal di Surabaya. Semua produk dikembangkan dengan tetap mengusung tagline “everyday milk”, yang mencerminkan komitmen mereka untuk selalu menghadirkan susu kualitas terbaik setiap hari. Labna terus bertransformasi menciptakan menu racikan terbaru agar para pelanggannya

Strategi pemasaran Labna tidak hanya mengandalkan rasa, tetapi juga kekuatan branding digital. Mereka aktif di media sosial, menjalin kemitraan dengan influencer lokal, serta memanfaatkan berbagai platform daring untuk menjangkau pelanggan lebih luas, kini omset usaha kulinernya diatas 15 juta perbulan untuk satu cabang. “Semua pencapaian ini tentunya tidak terlepas dari doa kedua orangtua yang selalu mengiringi langkah kami”, pungkasnya. 

Ustaz Lutfi berharap Labna terus berkembang sebagai brand kuliner sehat berbasis susu murni dan bisa membuka sistem waralaba agar menjangkau lebih banyak daerah. Ia juga ingin alumni Al-Amanah ikut serta menjadi tim penjualan di setiap cabang, agar usaha ini memberi manfaat kembali kepada sesama alumni. Adapun pesan Pengasuh Pesantren Modern Al-Amanah yang selalu beliau ingat adalah  “Ana inda dzonni abdi bi” (أنا عند ظن عبدي بي) tentang pentingnya prasangka baik kepada Allah dalam segala hal, niscaya Allah juga akan merespon dengan cara yang sama. 

Terakhir, ustaz Lutfi berpesan bahwa membangun bisnis bukanlah perkara yang mudah, pasti akan melalui pasang surut yang kadang menciptakan rasa ingin menyerah. Namun, jika kita dapat melalui semua tantangan dan bisa bertahan, maka usaha tersebut akan berjalan dengan lancar dan sukses karena “menjadi pengusaha itu butuh mental yang kuat”.