Info Terbaru
Tuesday, 22 Jul 2025
  • Vlog Ramadhan Pengasuh Tersedia Pada Kanal Youtube Santri Kita

FITRI MENJADI PEMENANG “DUTA MUDA JAWA TIMUR 2025”

Kegiatan pemilihan Duta Muda Jawa Timur Tahun 2025 telah dilaksanakan pada tanggal 17-19 Januari 2025 lalu dilaksanakan di Kota Malang, Provinsi Jawa Timur. Ada berbagai rangkaian kegiatan pada pemilihan Duta Muda Jawa Timur Tahun 2025 yang diikuti oleh para finalis seperti Sashing Ceremony, Prelimenery, Talent Competition, Beauty & Grooming Class, hingga Grand Final. Pada puncak grand final tersebut, Ukhti Fitri Aisyah Ramadhani yang merupakan alumni dari SMP Bilingual Terpadu dan MA BIMA, Pesantren Modern Al-Amanah Junwangi, Sidoarjo, terpilih menjadi pemenang Duta Muda Jawa Timur Tahun 2025. 

Profil Diri

Fitri Aisyah Ramadhani adalah sosok alumni yang begitu menginspirasi. Tak hanya meraih gelar Duta Muda Jawa Timur 2025, ia juga pernah dinobatkan sebagai Duta Pelajar NU 2023. Gadis kelahiran 20 Oktober 2004 ini merupakan alumni angkatan Galacticous tahun 2023.

Saat ini, Ukhti Fitri sedang menempuh semester 4 di Universitas Negeri Surabaya (UNESA) dengan jurusan Sistem Informasi. Di tengah kesibukannya sebagai mahasiswa, ia juga aktif dalam berbagai pekerjaan freelance, seperti Wedding Organizer, Tour Leader, Muse/Model, dan Influencer.

Ukhti Fitri berdomisili di Jl. Beringin 1 RT. 07 RW. 01, Bangah, Gedangan, Sidoarjo. Bagi yang ingin mengenalnya lebih jauh, bisa mengikuti akun media sosialnya di Instagram: @f.aicaa dan TikTok: @fitriiiais.

Kenangan Selama Di Pesantren 

Enam tahun menjadi seorang santri bukanlah waktu yang singkat. Bagi Ukhti Fitri, salah satu kenangan paling berkesan selama mondok adalah keberadaannya di lingkungan pesantren yang selalu memberinya kesempatan untuk melihat sosok Abah Kiai dan Ibu Nyai secara langsung. Selain bisa berinteraksi dengan teman-teman dari berbagai daerah serta berbagi canda tawa, ia juga selalu mengingat pitutur dan nasihat dari Romo Kiai dan Ibu Nyai. Setiap kalimat yang disampaikan menjadi pedoman berharga yang mengantarkannya hingga ke titik saat ini. 

Setelah menjadi alumni, Fitri semakin menyadari bahwa setiap pengalaman selama di pesantren memiliki makna yang mendalam dan tidak ada yang sia-sia. Hidup di pesantren telah membekalinya dengan nilai-nilai penting yang menjadi pedoman dalam menghadapi kehidupan di luar sana. Salah satu pesan dari Romo Kiai Nurcholis Misbah yang selalu ia ingat adalah: 

“Sebuah doa itu butuh diasah. Kita bisa mengasahnya melalui ujian. Jangan merasa bingung ketika menghadapi ujian, karena justru ujian-ujian itulah yang membuat doa kita bisa diijabah oleh Allah SWT.”

Pesan ini terus menjadi pegangan bagi Ukhti Fitri dalam menghadapi setiap tantangan hidup.

Tantangan dan Cobaan

Setelah lulus dari pesantren hingga mendapat pencapaian seperti sekarang, tentunya melalui banyak lika-liku, setelah lulus dari pesantren harus bisa beradaptasi dengan banyak hal, baik itu dari pertemanan, gaya hidup, dan lain sebagainya. Pernah ada satu kejadian yang membuatnya sangat tertampar dan membangkitkan dirinya kembali untuk bisa terus berjalan tanpa melihat ke belakang, dari situlah Ukhti Fitri akan membuktikan bahwa “saya bisa.” Tamparan inilah yang membuatnya selalu semangat untuk menggapai semua impian dan tujuannya, terlebih harapan orang tua.

Ukhti yang memiliki hobi travelling dan menyanyi ini juga meyakini bahwa apa pun yang dimulai dari hati maka hasilnya insyaallah juga akan sesuai dengan keinginan kita, Allah itu sesuai dengan prasangka hamba-Nya, dari sinilah Ukhti Fitri tahu apa arti dari berusaha, berdoa, istikamah, perjuangan, sabar yang satu-persatu mulai terjawab. Terlepas dari rida dan doa orang tua yang terus mengalir di setiap perjalanannya. Sambil meneteskan air mata, ukhti yang menyukai warna pink ini menyadari bahwa selama ini banyak di luar sana kerabat, keluarga, dan sahabat yang selalu support bahkan sayang kepadanya. Berkat dukungan dari merekalah Ukhti Fitri bisa menjadi dirinya yang sekarang.

Pelajaran Berharga

Kisah perjalanan Ukhti Fitri bisa dijadikan pelajaran berharga, adapun pesan yang disampaikan untuk para santri yang sedang menuntut ilmu di pesantren, untuk terus semangat dan istikamah dalam menuntut ilmu, belajar dengan ikhlas, karena semua yang kita jalani merupakan takdir dan ketentuan dari Allah SWT. Kita harus berusaha menjadi yang terbaik semaksimal mungkin ‘versi diri kita sendiri’, jangan samakan diri kita dengan orang lain. Suatu saat nanti pasti kamu akan berkata: “Kalo aku kemarin tidak kayak gini, mungkin sekarang aku gak akan seperti ini….dst. Itulah plot twist dari Allah yang diberikan untuk kita, jadi apa pun ujiannya kita harus bisa ikhlas dengan sering mengucapkan syukur/terima kasih, “Love Yourself”. Motivasi dalam hidup Ukhti Fitri yaitu “Ketika kamu berani maju dan mengambil risiko, maka itu adalah keberhasilan, dan keberhasilan adalah sebuah “bonus”, terus maju dan berani mengambil risiko adalah kesuksesan yang sebenarnya.” “Muda hanya sekali, berbuat untuk berarti’. EE.

A person wearing a crown and sash

Description automatically generated
A person wearing a crown and sash

Description automatically generated
A person in a white dress

Description automatically generated
A person in a gold dress

Description automatically generated
A person standing in front of a flower arch

Description automatically generated

FITRI MENJADI PEMENANG “DUTA MUDA JAWA TIMUR 2025”

Kegiatan pemilihan Duta Muda Jawa Timur Tahun 2025 telah dilaksanakan pada tanggal 17-19 Januari 2025 lalu dilaksanakan di Kota Malang, Provinsi Jawa Timur. Ada berbagai rangkaian kegiatan pada pemilihan Duta Muda Jawa Timur Tahun 2025 yang diikuti oleh para finalis seperti Sashing Ceremony, Prelimenery, Talent Competition, Beauty & Grooming Class, hingga Grand Final. Pada puncak grand final tersebut, Ukhti Fitri Aisyah Ramadhani yang merupakan alumni dari SMP Bilingual Terpadu dan MA BIMA, Pesantren Modern Al-Amanah Junwangi, Sidoarjo, terpilih menjadi pemenang Duta Muda Jawa Timur Tahun 2025. 

Profil Diri

Fitri Aisyah Ramadhani adalah sosok alumni yang begitu menginspirasi. Tak hanya meraih gelar Duta Muda Jawa Timur 2025, ia juga pernah dinobatkan sebagai Duta Pelajar NU 2023. Gadis kelahiran 20 Oktober 2004 ini merupakan alumni angkatan Galacticous tahun 2023.

Saat ini, Ukhti Fitri sedang menempuh semester 4 di Universitas Negeri Surabaya (UNESA) dengan jurusan Sistem Informasi. Di tengah kesibukannya sebagai mahasiswa, ia juga aktif dalam berbagai pekerjaan freelance, seperti Wedding Organizer, Tour Leader, Muse/Model, dan Influencer.

Ukhti Fitri berdomisili di Jl. Beringin 1 RT. 07 RW. 01, Bangah, Gedangan, Sidoarjo. Bagi yang ingin mengenalnya lebih jauh, bisa mengikuti akun media sosialnya di Instagram: @f.aicaa dan TikTok: @fitriiiais.

Kenangan Selama Di Pesantren 

Enam tahun menjadi seorang santri bukanlah waktu yang singkat. Bagi Ukhti Fitri, salah satu kenangan paling berkesan selama mondok adalah keberadaannya di lingkungan pesantren yang selalu memberinya kesempatan untuk melihat sosok Abah Kiai dan Ibu Nyai secara langsung. Selain bisa berinteraksi dengan teman-teman dari berbagai daerah serta berbagi canda tawa, ia juga selalu mengingat pitutur dan nasihat dari Romo Kiai dan Ibu Nyai. Setiap kalimat yang disampaikan menjadi pedoman berharga yang mengantarkannya hingga ke titik saat ini. 

Setelah menjadi alumni, Fitri semakin menyadari bahwa setiap pengalaman selama di pesantren memiliki makna yang mendalam dan tidak ada yang sia-sia. Hidup di pesantren telah membekalinya dengan nilai-nilai penting yang menjadi pedoman dalam menghadapi kehidupan di luar sana. Salah satu pesan dari Romo Kiai Nurcholis Misbah yang selalu ia ingat adalah: 

“Sebuah doa itu butuh diasah. Kita bisa mengasahnya melalui ujian. Jangan merasa bingung ketika menghadapi ujian, karena justru ujian-ujian itulah yang membuat doa kita bisa diijabah oleh Allah SWT.”

Pesan ini terus menjadi pegangan bagi Ukhti Fitri dalam menghadapi setiap tantangan hidup.

Tantangan dan Cobaan

Setelah lulus dari pesantren hingga mendapat pencapaian seperti sekarang, tentunya melalui banyak lika-liku, setelah lulus dari pesantren harus bisa beradaptasi dengan banyak hal, baik itu dari pertemanan, gaya hidup, dan lain sebagainya. Pernah ada satu kejadian yang membuatnya sangat tertampar dan membangkitkan dirinya kembali untuk bisa terus berjalan tanpa melihat ke belakang, dari situlah Ukhti Fitri akan membuktikan bahwa “saya bisa.” Tamparan inilah yang membuatnya selalu semangat untuk menggapai semua impian dan tujuannya, terlebih harapan orang tua.

Ukhti yang memiliki hobi travelling dan menyanyi ini juga meyakini bahwa apa pun yang dimulai dari hati maka hasilnya insyaallah juga akan sesuai dengan keinginan kita, Allah itu sesuai dengan prasangka hamba-Nya, dari sinilah Ukhti Fitri tahu apa arti dari berusaha, berdoa, istikamah, perjuangan, sabar yang satu-persatu mulai terjawab. Terlepas dari rida dan doa orang tua yang terus mengalir di setiap perjalanannya. Sambil meneteskan air mata, ukhti yang menyukai warna pink ini menyadari bahwa selama ini banyak di luar sana kerabat, keluarga, dan sahabat yang selalu support bahkan sayang kepadanya. Berkat dukungan dari merekalah Ukhti Fitri bisa menjadi dirinya yang sekarang.

Pelajaran Berharga

Kisah perjalanan Ukhti Fitri bisa dijadikan pelajaran berharga, adapun pesan yang disampaikan untuk para santri yang sedang menuntut ilmu di pesantren, untuk terus semangat dan istikamah dalam menuntut ilmu, belajar dengan ikhlas, karena semua yang kita jalani merupakan takdir dan ketentuan dari Allah SWT. Kita harus berusaha menjadi yang terbaik semaksimal mungkin ‘versi diri kita sendiri’, jangan samakan diri kita dengan orang lain. Suatu saat nanti pasti kamu akan berkata: “Kalo aku kemarin tidak kayak gini, mungkin sekarang aku gak akan seperti ini….dst. Itulah plot twist dari Allah yang diberikan untuk kita, jadi apa pun ujiannya kita harus bisa ikhlas dengan sering mengucapkan syukur/terima kasih, “Love Yourself”. Motivasi dalam hidup Ukhti Fitri yaitu “Ketika kamu berani maju dan mengambil risiko, maka itu adalah keberhasilan, dan keberhasilan adalah sebuah “bonus”, terus maju dan berani mengambil risiko adalah kesuksesan yang sebenarnya.” “Muda hanya sekali, berbuat untuk berarti’. EE.

A person wearing a crown and sash

Description automatically generated
A person wearing a crown and sash

Description automatically generated
A person in a white dress

Description automatically generated
A person in a gold dress

Description automatically generated
A person standing in front of a flower arch

Description automatically generated