Setiap gedung yang didirikan di Pesantren Modern Al-Amanah bukan hanya sekadar bangunan fisik, namun ada cerita tentang latar belakang, tujuan dan makna dibalik pemberian nama pada setiap gedung.
Bapak Pengasuh menyampaikan bahwa ada tiga tujuan dibalik pemberian nama pada setiap gedung yang ada di pesantren. Pertama, untuk membedakan antara satu gedung dengan yang lain. Kedua, tabarukan atau mengambil berkah terhadap nama tersebut sehingga diharapkan dapat menjadi lingkungan yang penuh berkah sesuai nama yang diberikan. Ketiga, memotivasi santri tentang sejarah dan riwayat dibalik nama gedung tersebut.
Di Pesantren kita, metode pembelajaran tidak hanya berupa guru memberikan informasi kepada para santri atau hanya belajar di dalam kelas saja, akan tetapi santri bisa belajar dimana saja, kapan saja melalui lingkungan bahkan bangunan yang ada di sekitarnya. Santri diharapkan dapat menelisik sejarah dibalik nama tersebut dan menghidupkan afirmasi positif sesuai nama gedung yang diberikan. Berikut pemaparan tiga nama gedung di Pesantren Modern Al-Amanah dengan latar belakang penamaannya.
Gedung Beijing
Gedung ini merupakan bangunan pertama yang menjadi saksi sejarah berdirinya Pesantren Modern Al-Amanah. Nama Beijing terinspirasi dari kecepatan akselerasi pembangunan di ibukota China yakni Beijing. Saat itu ada informasi mengenai percepatan pembaruan di Negeri China, sehingga muncul rasa kagum Bapak Kyai terhadap segala prosesnya.
China adalah negara yang maju, modern, serta berpenduduk padat. China berhasil menuntun dan meningkatkan etos kerja masyarakatnya sebagai seorang pekerja keras dan kreatif. Kegigihan dan kesungguhan berhasil mengantarkan bangsa China dari negara sederhana dan terbelakang menjadi negara maju. Di China juga terdapat nilai-nilai agama yang diterapkan dengan baik oleh para penduduknya, sehingga dapat mengatasi koruptor padahal hal tersebut termasuk permasalahan yang besar dan tidak mudah untuk diatasi.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memberikan perumpamaan secara khusus dengan mengambil nama negara China. Uthlub al-ilma walau bi al-siin. Artinya adalah tuntutlah ilmu walau ke Negeri China.
Gedung Siti Zahro
Diambil dari nama ibunda Bapak Kyai, sebagai bentuk takdzim/penghormatan atas pengabdiannya kepada Allah dengan mengantarkan putra-putrinya hingga dapat meraih impiannya ketika dewasa. Mbah Nyai Siti Zahro bekerja tidak hanya keras, namun juga melalui bermacam usaha agar bisa membuka ruang untuk putra putrinya melanjutkan pendidikan. Kelelahan, kesungguhan dan cita-cita yang tinggi membuat beliau kuat bekerja demi mewujudkan impian putra putrinya. Beliau mempunyai cita-cita tanpa memiliki kecukupan material, tetapi dengan keyakinan yang kuat mampu mewujudkan cita-citanya.
Gedung Madani
Istilah madani berasal dari kata Madinah. Madinah termasuk negeri yang madani, karena dahulu pada zaman Rasulullah, Madinah menjadi kota yang di dalamnya ada keberagaman suku, keberagaman bangsa, keberagaman tradisi dan keberagaman agama. Keberagaman itu menjadi penyebab pertikaian peperangan yang tidak pernah berhenti. Bersama Rasulullah keberagaman itu bisa dijadikan potensi untuk membagun sebuah peradaban. Keragaman yang justru bisa menjadi sumber kekuatan, keberagaman yang menjadi semacam kekuatan agar bisa saling mendukung, sehingga cita-cita yang dibangun bersama dapat terwujud dan perpecahan yang ada dapat diselesaikan secara elegan.
Madinah menjadi Negeri Madani yang terkenal sebagai ikonik dunia. Di kota ini keberagaman yang terjadi di seluruh dunia tidak dipandang sebagai sumber kerusakan dan perpecahan akan tetapi dipandang sebagai sumber utama sebuah pembangunan. Keberagaman yang menghadirkan keindahan. Keberagaman justru dapat mengeluarkan potensi dari masing-masing untuk bisa bersama menyatu mewujudkan tujuan bersama. Itulah sebabnya mengapa dinamai Gedung Madani. Pemberian nama ini diharapkan dapat memicu motivasi santri agar memahami konsep madani dalam ikhtiar mereka menjadi pemimpin di tengah masyarakat kelak.