Info Terbaru
Monday, 04 Aug 2025
  • Vlog Ramadhan Pengasuh Tersedia Pada Kanal Youtube Santri Kita
1 August 2025

Saat Badai Datang Oleh: Ani Rahmawati

Friday, 1 August 2025 Kategori : Oase

Kala nanti badai ‘kan datang,

Angin akan buat kau goyah.

Maafkan, hidup memang

Ingin kau lebih kuat.

Akhir-akhir ini, penggalan lirik lagu di atas sangat familiar di telinga kita. Soundtrack lagu “Jumbo” ini memiliki makna yang sangat dalam. Namun, kali ini kami tidak akan membahas filmnya, karena ada hal yang lebih penting dari itu semua.

Kala nanti badai ‘kan datang,

Angin akan buat kau goyah.

Dalam hidup ini, adakah manusia yang tidak pernah mendapatkan ujian? Saya kira, hampir tidak ada. Dalam Al-Qur’an Surat Al-Baqarah ayat 155 disebutkan:

وَلَنَبْلُوَنَّكُم بِشَيْءٍ مِّنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِّنَ الْأَمْوَالِ وَالْأَنفُسِ وَالثَّمَرَاتِ ۗ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ

“Kami pasti akan mengujimu dengan sedikit ketakutan dan kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Sampaikanlah (wahai Nabi Muhammad) kabar gembira kepada orang-orang yang sabar.”

Setiap manusia yang hidup di dunia ini pasti akan mengalami badai kehidupan. Dalam ayat di atas terdapat kata وَلَنَبْلُوَنَّكُم, yang berarti “Kami pasti akan mengujimu.” Dalam bahasa Arab, kata tersebut memiliki dua bentuk penekanan: huruf lam dan nun bertasydid. Jika satu huruf penekanan saja sudah membuat makna menjadi sangat kuat, maka dengan dua penekanan, sudah pasti hal itu akan benar-benar terjadi. Allah menegaskan bahwa setiap manusia akan mengalami ujian dalam episode kehidupannya.

Ujian-ujian atau badai kehidupan itu dijelaskan dalam ayat tersebut, yaitu ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, kehilangan jiwa, dan kegagalan hasil usaha. Setiap orang memiliki bentuk ujian yang berbeda-beda, namun semuanya sangat terukur menurut Allah. Dunia bisa terasa sangat sesak saat ujian datang. Namun, apakah kita akan terlena dalam kesesakan itu?

Maafkan, hidup memang

Ingin kau lebih kuat.

Bait ini sangat selaras dengan pesan Nabi Muhammad SAW saat menghadapi segala ketidaknyamanan: maafkan, ikhlaskan, relakan, dan ridakan.

وَارْضَ بِمَا قَسَمَ اللهُ لَكَ تَكُنْ أَغْنَى النَّاسِ

“Ridalah dengan apa yang Allah tetapkan untukmu, maka engkau akan menjadi manusia paling kaya.” (HR. Tirmidzi: 2305, ash-Shahihah: 2/637)

Sering kali, kekuatan besar justru datang saat kita telah pasrah dan ridho terhadap segala ketetapan-Nya. Karena tiada pertolongan kecuali dari-Nya. Selain rida, kita juga perlu bersabar dan senantiasa berprasangka baik kepada Allah. 

Di akhir ayat QS Al-Baqarah: 155, disebutkan, “Sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar.” Allah memberikan kabar baik kepada mereka yang bersabar menghadapi ujian-Nya. Mungkin terasa berat saat ini, tetapi akan indah pada waktunya. Bisa jadi, apa yang kita rasa sangat berat sekarang adalah hal yang terbaik untuk kita. Hadiahnya mungkin belum kita rasakan saat ini, tetapi keindahan itu telah menanti di ujung sana.

Sebagai penutup, kami kutip dawuh dari Bapak Kyai kita, Romo Kyai Nurcholis Misbah:

“Aku, saiki, ngene, neng kene, aku gelem.”

(Saya, sekarang, begini, di sini, saya rela.)