Info Terbaru
Monday, 16 Jun 2025
  • Vlog Ramadhan Pengasuh Tersedia Pada Kanal Youtube Santri Kita

Bapak Dahlan Iskan, CEO Dissway, dan Mantan Menteri BUMN (2011-1014) 

Sunday, 8 June 2025 Oleh : Tim Admin

Bapak Dahlan Iskan hadir memenuhi undangan panitia Rapat Anggota Tahunan (RAT) dan memberikan materi serta motivasi dalam seminar tahunan yang diadakan oleh pesantren pada hari Rabu, 10 Juli 2024, di Pendopo Giri Kedaton Wali Songo. Hal ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi Pesantren Modern Al-Amanah bisa kedatangan tamu istimewa, seorang tokoh inspirator bangsa, yang mau meluangkan waktu untuk berbagi ilmu dan pengalamannya. 

Pada kesempatan ini, Bapak Dahlan Iskan menyampaikan sejumlah pesan penting terkait tantangan dan peluang di era teknologi yang semakin maju. Beliau menekankan bahwa di era teknologi yang kian maju ini pendidikan akademik dan karakter harus berjalan seimbang. Pendidikan yang baik adalah pendidikan yang mampu menggabungkan akademik dengan pendidikan karakter dan agama. Menurutnya, pesantren menjadi tempat rujukan paling tepat untuk bisa mendapatkan keduanya secara proporsional karena pesantren tidak hanya memberikan pengetahuan akademik tetapi juga memperkuat pendalaman ilmu agama. Kedua hal Inilah yang mampu membuat anak-anak menjadi generasi yang berkarakter. 

Sepanjang seminar, semua mata audiens tertuju pada sosok yang pernah menjabat sebagai Menteri BUMN di era pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono ini. Kebahagiaan terpancar dari wajah peserta yang bisa bertatap muka langsung dengan tokoh inspirator yang kisah hidupnya pernah difiksikan dalam novel “Sepatu Dahlan”. Hal menarik dan penuh pembelajaran terjadi pada saat seminar yaitu ketika di panggung bersama moderator, Bapak Dahlan tidak mau duduk di kursi mewah yang telah disediakan karena moderator tidak disediakan kursi. Kemudian panitia mengambilkan kursi untuk moderator, namun Bapak Dahlan tetap tidak mau duduk karena kursi yang diberikan untuk moderator sangat berbeda dengan kursi yang dikhususkan untuk beliau.  Akhirnya, beliau meminta 2 kursi biasa yang sama, baru beliau mau duduk. Hal ini tentunya semakin menambah kebersahajaan beliau. Meskipun dikenal sebagai tokoh besar dengan kekayaan yang melimpah, namun beliau tetap rendah hati. Dari sini, peserta tidak hanya belajar dari paparan materi dan cerita pengalaman beliau, tetapi juga dari sikap yang dicontohkan secara langsung.