Info Terbaru
Monday, 07 Jul 2025
  • Vlog Ramadhan Pengasuh Tersedia Pada Kanal Youtube Santri Kita

Work-Life Balance: Perempuan Berdaya dalam Karier, Keluarga, dan Organisasi

Tuesday, 1 July 2025 Oleh : Tim Admin

Oleh: Siti Lailatus Mauludiyah, SHI.

“Emansipasi Wanita”, sebuah istilah yang menjadi pedoman banyak kaum hawa di era modern seperti saat ini. Perempuan memiliki hak yang sama untuk berkarier, berorganisasi, menempuh pendidikan, bahkan menjadi seorang pemimpin. Sebagaimana semangat tersebut digaungkan oleh R.A. Kartini. Dengan hampir setengah populasi Indonesia adalah perempuan, keberdayaan mereka menjadi kunci penting dalam pembangunan nasional.

Dalam bahasa Jawa, kata “wanita” berasal dari wani (berani) dan tata (teratur). Filosofi ini mengandung dua makna: wani ditata (berani diatur) dan wani nata (berani mengatur). Perempuan tidak hanya dituntut untuk terbuka pada aturan, tetapi juga memiliki kemampuan untuk memimpin, yang tentunya memerlukan pendidikan dan wawasan yang baik.

Perkembangan zaman yang semakin maju seperti sekarang ini perlu disikapi oleh sejumlah kalangan. Salah satunya adalah dari kalangan wanita muda Nahdlatul Ulama’ (NU) yaitu Fatayat NU. Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) menjadi wadah bagi perempuan untuk berkontribusi di masyarakat sekaligus memperkuat nilai-nilai keagamaan. Fatayat tidak hanya mengajarkan tanggung jawab sosial, tetapi juga memperkuat ketahanan iman sebagai benteng moral dalam kehidupan. Melalui berkhidmah di NU, perempuan diajarkan untuk meneladani semangat perjuangan KH. Hasyim Asy’ari dalam menjalani kehidupan. Sehingga, para wanita bisa menjadi pribadi yang lebih taat dalam beragama serta menjaga ketahanan iman yang menjadi benteng untuk tidak melakukan hal buruk.

Selain berorganisasi, peran perempuan juga meluas di masyarakat. Mereka terlibat dalam berbagai kegiatan seperti kader kesehatan jiwa (Keswa), kader Sub-PPKBD (Pembantu Pembina Keluarga Berencana Desa), dan menjadi bagian dari Panitia Pemungutan Suara (PPS) di tingkat desa. Semua pengalaman tersebut menjadi bekal berharga yang dapat dibagikan kepada generasi muda, khususnya dalam mendidik anak-anak di rumah dan sekolah.

Meski memiliki banyak aktivitas di luar rumah, tanggung jawab sebagai seorang istri dan ibu tetap menjadi prioritas. Dalam kehidupan berkeluarga, kerja sama dengan pasangan menjadi kunci agar segala peran dapat dijalani secara seimbang. Prinsip work-life balance adalah solusi untuk menjalani berbagai tanggung jawab dengan harmoni. Dengan pengelolaan waktu yang baik, perempuan dapat menyeimbangkan tugas-tugas organisasi, pekerjaan, dan keluarga tanpa mengabaikan salah satunya. Perempuan berdaya adalah mereka yang mampu menjalani peran ini dengan penuh semangat dan cinta, memberikan makna bagi keluarga, masyarakat, dan dirinya sendiri.